Regulasi Pemerintah Tentang Budidaya Ikan

  • Whatsapp

Pengen mulai usaha budidaya ikan? Eits, jangan asal tebar bibit dulu! Pemerintah punya segepok aturan yang wajib kamu tahu biar usaha nggak kena shut down. Tenang, regulasi ini bukan buat bikin ribet, tapi justru melindungi bisnismu dan lingkungan sekaligus.

Dari izin lokasi sampai standar kualitas air, aturan-aturan ini sebenarnya bikin usaha perikanan lebih sustainable. Daripada nanti kena denda atau malah ditutup, mending simak baik-baik regulasi apa aja yang harus kamu tepati.

Regulasi Pemerintah Tentang Budidaya Ikan

Berikut ini informasi lengkapnya.

1. Izin Usaha Budidaya Ikan (IUBI) itu Wajib!

Buat yang budidaya di atas 500 meter persegi, wajib punya IUBI dari Dinas Perikanan setempat. Prosesnya gampang kok, cukup bawa KTP, surat tanah, dan proposal usaha.

Izin ini penting biar usaha kamu legal dan bisa dapat akses bantuan pemerintah. Tanpa IUBI, bisa-bisa panenmu disita atau kena denda sampai puluhan juta!

2. Aturan Lokasi yang Nggak Boleh Asal

Kolam budidaya nggak boleh sembarangan tempat. Jarak minimal 100 meter dari hutan mangrove dan 500 meter dari kawasan konservasi. Jangan sampai ganggu ekosistem sensitif!

Buat budidaya di perairan umum seperti waduk, harus dapat izin khusus dari Balai Perikanan. Lokasinya juga harus memenuhi syarat teknis seperti kedalaman dan arus air.

3. Standar Kualitas Air Harus Dijaga

Pemerintah ngatur banget soal parameter air dalam Peraturan KKP No. 12/2020. Kadar amonia maksimal 0.5 ppm, oksigen minimal 4 mg/L, dan pH antara 6.5-8.5.

Rutinlah cek kualitas air pake test kit atau kirim sampel ke lab. Kalau ketahuan lalai, bisa-bisa izin dicabut. Jangan sampai karena hal sepele, usaha jadi bangkrut!

4. Larangan Antibiotik dan Bahan Kimia Berbahaya

Jangan sembarangan kasih obat kimia ke ikan! Cuma antibiotik tertentu yang diizinkan itupun dengan dosis ketat. Penyalahgunaan bisa bikin produkmu kena blacklist ekspor.

Bahan berbahaya seperti malachite green atau formalin haram hukumnya. Lebih baik pakai probiotik atau herbal seperti daun pepaya yang lebih aman.

5. Wajib Punya HACCP untuk Ekspor

Kalau mau jual produk ke luar negeri, wajib implementasi Hazard Analysis Critical Control Point. Ini sistem jaminan mutu yang ngatur dari kolam sampai pengemasan.

Proses sertifikasinya emang ribet tapi worth it. Harga jual produk HACCP bisa 2-3 kali lipat dibanding pasar lokal. Investasi awal bakal balik modal cepat kok! Gunakan produk Vitoma untuk hasil yang memuaskan.

Ngurus regulasi emang bikin pusing di awal, tapi ini tameng buat usaha kamu tetap sustainable. Daripada nanti berurusan sama hukum, mending dari sekarang main sesuai aturan.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *